Press Release
Stay updated with our latest news and media
Daewoong Luncurkan Terapi Kombinasi Dislipidemia untuk Era “Lower is Better”, Siap Masuk ke Indonesia pada November
Writer
Manager
October 5, 2025
- Terbukti memiliki efektivitas dan keamanan lebih unggul dalam menurunkan LDL-C dibandingkan monoterapi statin.
- Mampu menurunkan LDL-C lebih dari 50% bahkan pada dosis rendah (10/2,5 mg), memungkinkan terapi yang dipersonalisasi.
- Didukung oleh studi RACING dengan 3.780 pasien, muncul sebagai standar baru dalam tata laksana dislipidemia.

(Jakarta, 6 Oktober 2025)

Daewoong Pharmaceutical mempercepat langkahnya memasuki pasar Indonesia dengan menghadirkan terapi dislipidemia (kadar kolesterol atau lemak dalam darah terlalu tinggi atau tidak normal) terbaru pada kongres kardiologi terbesar di Indonesia, Annual Scientific Meeting of the Indonesian Heart Association (ASMIHA) 2025.

ASMIHA yang ke-34 ini merupakan konferensi ilmiah terbesar di Indonesia khususnya di bidang kardiovaskular. Kongres yang berlangsung pada 1–4 Oktober 2025 di InterContinental Pondok Indah Hotel, Jakarta, menghadirkan para kardiolog, tenaga kesehatan, dan peneliti untuk membahas masa depan tata laksana penyakit kardiovaskular.

Menurut data terbaru U.S. National Institutes of Health (NIH) tahun ini, sekitar 40 juta orang dewasa di Indonesia mengalami kadar kolesterol LDL (LDL-C) tinggi yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Banyak yang belum mendapatkan terapi, sehingga menjadi faktor utama meningkatnya angka kematian akibat penyakit kardiovaskular. Peningkatan akses terapi dan edukasi kesehatan menjadi prioritas yang mendesak.

Tantangan ini diperkuat dengan penelitian internasional. Studi INTERASPIRE (European Heart Journal, 2024) melaporkan bahwa di Indonesia, hanya 16,6% pasien penyakit arteri koroner yang berhasil mencapai target LDL-C <70 mg/dL, sementara kepatuhan terhadap panduan terapi secara keseluruhan masih sangat rendah. Mayoritas pasien gagal mengontrol tekanan darah, memiliki prevalensi tinggi diabetes dan obesitas, serta minim partisipasi dalam program rehabilitasi jantung.

Baik In Hyun, Direktur Daewoong Pharmaceutical Indonesia, menyatakan, “Penyakit kardiovaskular adalah penyebab kematian nomor satu di Indonesia, namun banyak pasien masih gagal menurunkan LDL-kolesterolnya secara efektif.” Ia menambahkan, “Mengatasi kebutuhan medis yang belum terpenuhi adalah salah satu misi utama kami di Daewoong Indonesia, demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.”

Terapi Dislipidemia Daewoong: Standar Baru Era “Lower is Better

Dalam ASMIHA, Daewoong menyelenggarakan simposium bertema “Evolving LDL-Cholesterol Management and Dual-Inhibition Therapy Strategies for High-Risk Cardiovascular Patients”.

Dr. Ade Meidian Ambari, Presiden Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), menjelaskan bahwa dahulu target LDL-kolesterol untuk pasien kardiovaskular risiko tinggi adalah <100 mg/dL atau <70 mg/dL. Namun, pada kadar tersebut pun, banyak pasien masih berisiko tinggi mengalami kejadian kardiovaskular mayor seperti serangan jantung dan stroke.

dr. Ade Meidian Ambari, Presiden Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), memberikan paparan berjudul “Are We Doing Enough? Gaps in LDL-C Goal Achievement Among Indonesian Patients” pada ASMIHA 2025, Jakarta, 4 Oktober 2025.

Ia menekankan bahwa pedoman ESC/EAS 2021 bahkan menurunkan target untuk pasien risiko sangat tinggi menjadi <55 mg/dL, menegaskan kembali prinsip bahwa “semakin rendah, semakin baik”. Dr. Ade menambahkan, “Dalam lanskap terapi global yang terus berkembang, monoterapi saja tidak cukup. Pendekatan dual-inhibition dengan rosuvastatin dan ezetimibe menjadi jalur optimal untuk mencapai target LDL-C dan mempertahankan hasil jangka panjang.”

Terapi dual-inhibition mengombinasikan rosuvastatin, yang menekan sintesis kolesterol di hati, dengan ezetimibe, yang menghambat penyerapan kolesterol di usus halus. Kombinasi ini memungkinkan pasien mencapai kadar target dengan lebih efektif dan aman dibandingkan monoterapi.

Keunggulan Terapi Dislipidemia Daewoong

Terapi dislipidemia Daewoong terbukti memberikan penurunan LDL-C yang lebih kuat dibandingkan terapi yang ada sebelumnya. Terapi ini menunjukkan efikasi lebih tinggi dan risiko efek samping lebih rendah dibandingkan monoterapi statin, mampu menurunkan LDL-C lebih dari 50% bahkan pada dosis rendah 10/2,5 mg, sepenuhnya selaras dengan paradigma “Lower is Better”.

Selain itu, terapi ini tersedia dalam tiga opsi dosis (10/5 mg, 10/10 mg, 10/20 mg), termasuk kombinasi dosis rendah 10/5 mg pertama di Indonesia, sehingga memungkinkan terapi yang lebih dipersonalisasi sesuai kebutuhan pasien. Rosuvastatin, sebagai satu-satunya statin dengan bukti klinis dapat memperlambat progresi aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah akibat penumpukan lemak/plak), semakin memperkuat potensi terapi Daewoong untuk menjadi standar baru dalam tata laksana dislipidemia.

Dr. Ade Meidian Ambari menambahkan, “Bagi pasien risiko sangat tinggi, strategi dual-inhibition yang menekan sintesis sekaligus penyerapan kolesterol adalah cara paling efektif mencapai target LDL-C. Terapi dislipidemia Daewoong memberikan pendekatan ini, dengan peningkatan signifikan pada hasil terapi pasien.”

Bukti Klinis Skala Besar: Studi RACING

Dalam simposium tersebut, Daewoong juga memaparkan data perbandingan antara monoterapi statin dan terapi kombinasi.

Prof. JeeHoon Kang dari Seoul National University Hospital mempresentasikan hasil studi RACING yang melibatkan 3.780 pasien dengan penyakit kardiovaskular aterosklerotik (ASCVD) di Korea Selatan. Studi ini menunjukkan bahwa kombinasi dosis tetap rosuvastatin dan ezetimibe, mekanisme dual-inhibition yang sama dengan terapi Daewoong, mencapai tingkat keberhasilan target LDL-C satu tahun yang lebih tinggi dibandingkan monoterapi statin intensitas tinggi (73% vs. 55%), dengan tingkat penghentian terapi yang lebih rendah, sehingga lebih menguntungkan untuk kepatuhan jangka panjang (The Lancet, 2022).

Prof. JeeHoon Kang dari Seoul National University Hospital Korea Selatan, memaparkan materi bertajuk “Beyond the Plateau: A Dual Pathway Strategy to Achieve LDL-C Targets in High-Risk Cardiovascular Patients” pada ASMIHA 2025, Jakarta, 4 Oktober 2025.

Prof. JeeHoon Kang berkomentar, “Dalam praktik klinis, sebagian besar pasien masih gagal mencapai target terapi. Terapi dislipidemia Daewoong hadir sebagai alternatif yang tepat waktu dan relevan.” Ia menambahkan, “Dengan dual-inhibition, terapi ini menurunkan beban efek samping sekaligus meningkatkan efektivitas, yang sangat mengesankan. Pedoman 2025 akan menetapkan target LDL-C yang lebih ketat, dan terapi dislipidemia Daewoong siap menjadi tolok ukur baru.”

Strategi Masuk Pasar di Indonesia

Melalui partisipasi di ASMIHA, Daewoong Pharmaceutical menyiapkan peluncuran resmi terapi dislipidemia di Indonesia pada November 2025. Dengan visi “Smarter Strategy for Uncompromised LDL-C Control”, Daewoong berkomitmen menyediakan pilihan terapi inovatif bagi dokter dan pasien di Indonesia, sekaligus menempatkan terapinya sebagai standar baru dalam tata laksana dislipidemia di kawasan ASEAN.

Dokter yang mengunjungi booth Daewoong menanyakan terapi kombinasi dislipidemia milik Daewoong pada gelaran Annual Scientific Meeting of the Indonesian Heart Association (ASMIHA) 2025 di Jakarta, 1 – 4 Oktober 2025.

Prof. JeeHoon Kang menyatakan, “Terapi kombinasi dosis tetap dislipidemia dari Daewoong menghadirkan alternatif baru dengan menurunkan LDL-kolesterol secara efektif sekaligus mengurangi beban efek samping dari statin dosis tinggi.” Ia menambahkan, “Pendekatan ini memberi manfaat nyata baik bagi pasien maupun dokter.”

recent post
Forward
Press Release
Daewoong Luncurkan Terapi Kombinasi Dislipidemia untuk Era “Lower is Better”, Siap Masuk ke Indonesia pada November
Press Release
Daewoong dan Kementerian Kesehatan Indonesia Bahas Kolaborasi untuk Pertumbuhan Bersama Sejalan dengan Produksi Lokal Alat Kesehatan