DPI Media
Stay updated with our latest news and media
“Obat yang Baik untuk Pasien Indonesia, Di Sini Ketulusan Daewoong Dimulai: Penelitian Klinis”
Writer
Manager
July 15, 2025

- Membangun Perfect Trio: Fasilitas Riset, Kompetensi Klinis, dan Talenta Terbaik

Dr. Stella Melisa, Chief Medical Officer, Daewoong Pharmaceutical Indonesia

Stella Melisa telah lama memimpin pengembangan farmasi di Indonesia.

Kini, ia melanjutkan perjalanan kariernya sebagai Chief Medical Officer (CMO) yang memimpin uji klinis lokal Daewoong di Indonesia.

Tertarik dengan ambisi Daewoong untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat uji klinis global, ia pun bergabung dalam perjalanan besar ini. Berikut kisahnya:

Tanya Jawab

P1. Halo, Stella! Bisa perkenalkan diri Anda?

Halo. Saya Stella Melisa, saat ini menjabat sebagai Chief Medical Officer (CMO) di Daewoong Pharmaceutical Indonesia.

Saya menempuh pendidikan kedokteran dan telah mengembangkan karier di berbagai bidang, mulai dari pelayanan kepada pasien secara langsung hingga strategi medis di perusahaan farmasi global.

Sebelumnya, saya menjabat sebagai Senior Medical Lead untuk divisi Hematologi di PT. Novartis Indonesia, di mana saya menangani pengembangan strategi medis, penelitian klinis, persiapan peluncuran produk, serta kerja sama dengan para ahli.

Saya juga menghabiskan 10 tahun di PT. Astellas Pharma Indonesia, membangun Departemen Medical Affairs dari awal, memimpin uji klinis lokal dan global, serta menjalin kolaborasi lintas fungsi.

Pengalaman saya juga mencakup bekerja di rumah sakit, perusahaan asuransi, dan klinik swasta, memberikan wawasan langsung terhadap pelayanan pasien dan struktur operasional sistem layanan kesehatan.

Dengan wawasan klinis dan kepemimpinan organisasi sebagai dasar, nilai utama dalam karier saya adalah mewujudkan inovasi yang berpusat pada pasien.


P2. Apa yang memotivasi Anda bergabung dengan Daewoong?

Ada tiga alasan utama yang membuat saya tertarik bergabung dengan Daewoong.

Pertama, Daewoong bukan sekadar penyedia obat, tetapi memiliki visi yang jelas untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat uji klinis global.

Untuk mewujudkan visi ini, Daewoong mendirikan pusat penelitian di UI (penelitian biologis), ITB (formulasi kimia), dan IPB (penelitian praklinis), membentuk infrastruktur komprehensif dari penelitian praklinis hingga kimia dan biologis. Sistem kolaborasi riset dengan universitas ternama ini sangat mengesankan bagi saya karena menjadi fondasi untuk menjalankan uji klinis secara mandiri di Indonesia.

Kedua, Daewoong telah mengumpulkan data klinis untuk obat baru P-CAB (potassium-competitive acid blocker) melalui uji klinis yang melibatkan pasien Indonesia secara langsung.

 

Sangat jarang perusahaan farmasi global melakukan uji efektivitas yang secara khusus ditujukan untuk masyarakat Indonesia.

 

Saya melihat ini bukan sekadar langkah strategis, tetapi sebagai upaya untuk memperkuat kemampuan klinis tenaga medis Indonesia sekaligus memberikan pengobatan yang lebih tepat dan efektif untuk pasien lokal. Sebagai tenaga medis, filosofi ini sangat sejalan dengan nilai-nilai pribadi saya.

Ketiga, saya terinspirasi oleh pendekatan nyata Daewoong dalam pengembangan talenta, seperti MD Associate Program.

 

Program ini memberi kesempatan bagi dokter untuk mengeksplorasi berbagai peran di industri farmasi dan menjadi jalur pembelajaran terpadu untuk mencetak tenaga medis yang mampu bersaing secara global.

 

Jenis pengembangan talenta yang berbasis pengalaman seperti ini sangat penting bagi keberlanjutan industri kesehatan di Indonesia.

 

Dengan semua hal tersebut, saya melihat Daewoong sebagai perusahaan kesehatan yang benar-benar digerakkan oleh nilai (value-driven), dan saya bangga menjadi bagian dari perjalanan bermakna ini.

P3. Apa aspek budaya perusahaan Daewoong yang paling mengesankan menurut Anda?

Nilai kolaborasi.

Dunia kesehatan adalah bidang yang tidak bisa dijalankan sendirian, diperlukan kolaborasi erat antara dokter, peneliti, regulator, dan pemangku kepentingan lainnya.


Yang paling mengesankan bagi saya adalah bagaimana Daewoong menerapkan nilai kolaborasi secara nyata melalui filosofi “WIN-WIN-WIN”, yang sangat selaras dengan prinsip kepemimpinan saya sendiri.

 

“WIN-WIN-WIN” berarti bukan hanya perusahaan yang mendapatkan manfaat, tapi juga pelanggan dan masyarakat. Sebagai contoh, perusahaan bertumbuh secara berkelanjutan; pelanggan (dokter) menyediakan obat berkualitas bagi pasien; dan melalui program edukasi akademik, mereka juga dapat meningkatkan kompetensi profesionalnya.


Dalam proses ini, kami juga membina talenta dan mendukung para ilmuwan muda untuk bebas melakukan riset, memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

P4. Gaya kepemimpinan seperti apa yang ingin Anda terapkan di Daewoong?

Saya ingin menerapkan gaya kepemimpinan yang menyeimbangkan antara pemikiran strategis dan pendekatan yang humanis.


Komunikasi terbuka, membangun kepercayaan, dan budaya pembelajaran berkelanjutan adalah hal yang saya anggap esensial.


Tujuan saya adalah mendukung pertumbuhan setiap anggota tim dan menciptakan sinergi positif dalam organisasi.

P5. Apa rencana atau tujuan yang ingin Anda capai ke depannya?

Pertama, memperluas akses terhadap layanan kesehatan agar lebih banyak pasien bisa mendapatkan pengobatan yang layak.


Akses berarti bukan hanya bisa menjangkau rumah sakit atau klinik, tetapi juga menyediakan pilihan pengobatan yang luas bagi dokter dan menjawab kebutuhan medis yang belum terpenuhi.


Sebagai CMO dari perusahaan kesehatan, saya ingin berkontribusi dalam meningkatkan opsi pengobatan dan menjawab kebutuhan medis tersebut, guna meningkatkan kualitas hidup pasien Indonesia.

 

Kedua, saya ingin membangun budaya organisasi yang mengedepankan inklusi dan inovasi, di mana setiap individu dapat menemukan jalur pertumbuhannya sendiri.


Saya sangat percaya pada prinsip bahwa “Jika peran saya jelas, kapan dan di mana saya bekerja bukan masalah.”


Budaya kerja berbasis otonomi di Daewoong memungkinkan setiap anggota untuk mendalami pekerjaannya dengan cara yang paling sesuai bagi mereka, dan dari situlah pertumbuhan personal yang mendalam bisa tercipta.

 

Saya berharap, suatu hari nanti, orang-orang yang pernah bekerja bersama saya bisa berkata,
“Selama bekerja di Daewoong, saya benar-benar berkembang.” Itulah jenis kepemimpinan yang saya cita-citakan.